15
Sep
Unknown

Berbagai cara dapat dilaksanakan untuk pengetesan sistem AC, antara lain :
·         Tes tekanan        
·         Tes temperatur                   
·         Tes kebocoran

1.  Tes Tekanan

a.  Sistem AC Bekerja Normal

 
 
 Gambar 2. Tekanan Manometer Normal
 (Keterangan  :TR  =  Tekanan rendah & TT  =  Tekanan tinggi
Setelah manometer pengetes di pasang pada sistem AC mobil, kemudian hidupkan mesin sampai putarannya minimal 2000 rpm. Kemudian baca penunjukan tekanan pada manometer. Sistem ACdalam kondisi bekerja normal dan baik jika :
1). pada saluran isap kompresor, zat pendingin harus berupa gas dan dengan tekanan 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi),
2). pada saluran tekan kompresor, zat pendingin masih berbentuk gas dengan tekanan 14,5 – 15,4bar (200 – 213 psi). Besar tekanan ini juga berlaku sampai zat pendingin masuk ke katup ekspansi.  

b. Sistem AC Tidak Bekerja Normal

1). Tekanan Dibawah Normal
 
 Gambar 3. Tekanan Manometer Dibawah Normal 

Jika kedua manometer menunjukkan tekanan yang rendah dari semestinya, maka tekanan yang kurang pada saluran tekan dan saluran isap kompresor menunjukkan bahwa zat pendingin yang beredar dalam sistem volumenya sudah berkurangJika  tetap  terjadi  kekurangan zat pendinginmeskipun sebelumnya dalam sistem freon sudah diisi penuh, hal ini disebabkan kebocoran padasistem, akibatnya sistem AC bekerja tidak efisien (AC kurang dingin).
Bila setelah filter hasil pengukuran menunjukkan tekanan tinggi, hal ini bisa menunjukkan bahwafilter sudah kotor.

2). Tekanan Lebih Besar
 
 Gambar 4. Tekanan Manometer Lebih Besar

Kedua manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar. Penyebabnya adalah :
a)  Jika pengisian zat pendingin terlalu banyak, maka  tekanan pada bagian tekanan tinggi akan naikdan volume zat pendingin yang disemprotkan katup ekspansi akan lebih besar. Akibatnya, tekanan akan naik pada saluran tekanan rendah.
b) Pendinginan kondensor yang kurang baik, menyebabkan temperatur evaporator naik dan tekanan pipa kontrol katup ekspansi juga naik, mengakibatkan katup ekspansi akan selalu membuka lebih lebar. Tekanan kedua bagian saluran tekanan tinggi & rendah akan naik.
c)  Bila manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar lagi pada kedua saluran, hal ini  berarti ada uap air yang beredar dalam sistem.

3). Tekanan Lebih Tinggi dan Lebih Rendah
 
 Gambar 5. Tekanan Lebih Tinggi dan Lebih Rendah 

Jika manometer menunjukkan bahwa tekanan lebih tinggi pada manometer tekanan rendah dantekanan lebih rendah pada manometer tekanan tinggi, maka hal ini menunjukkan adanya kebocoran pada bagian yang bergesekan dari kompresor seperti katup, cincin torak, mengakibatkan langkah tekan kompresor tidak menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dan temperatur evaporator naik, katup expansi akan selalu terbuka.
Katup–katup kompresor yang rusak akan menyebabkan zat pendingin yang ditekan akan mengalami kebocoran kebagian saluran isap, akibatnya saluran isap tekanannya akan lebih tinggi dan padabagian saluran tekanan, tekanannya akan turun rendah.

2.     Tes Temperatur

a. Mengukur Temperatur Udara Dalam Saluran Evaporator
Pengetesan kemampuan sistem AC dengan cara ini masih pada putaran mesin > 2000 rpm, AC bekerja dengan beban penuh dan pengetesan dengan manometer menunjukkan sistem tidak ada kesalahan.
Tabel perbandingan temperatur udara luar dan temperatur udara dalam saluran evaporator di bawah ini, dapat dijadikan pedoman untuk tes temperatur.
Bila temperatur udara pada saluran evaporator antara 4 - 6ºCberarti pada waktu kopling magnetmenhubung temperaturnya adalah  6ºC dan waktu melepas temperaturnya adalah  4ºC. 
b.  Mengukur Temperatur Ruangan AC & Kelembaban Udara
Prosentase kelembaban udara relatif yang lebih besar dapat diturunkan oleh sistem AC, karena udara yang basah/lembab akan dikeringkan oleh evaporator, hal ini terlihat adanya kondensasi di sekitar pipa evaporator.
Dengan Higrometer kita dapat mengukur kelembaban udara dalam ruangan AC, kelembaban udara yang ideal adalah 45 –50% dengan temperatur ruangan 20ºC - 22ºC.
Bila kelembaban udara luar tidak jauh berbeda dengan kelembaban udara dalam ruangan AC, hal ini berarti evaporator terlalu basah & kotor. Gejala ini juga mengakibatkan AC terasa kurang dingin. 

3.     Tes Kebocoran
Mengetes kebocoran zat pendingin pada sistem dapat dilakukan dengan berbagai caraTes kebocoran freon (zat pendingin) dapat dilakukan dengan memakai busa sabun, atau dengan kompor nyala api sipiritus atau dengan alat detektor pada sambungan – sambungan instalasi pipa sistem AC mobil.




0 Responses

Post a Comment