







KEGIATAN BELAJAR 1
RANGKA
A.
Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah
mempelajari fungsi dan jenis rangka, peserta dapat:
1. Menerangkan
fungsi rangka
2. Menjelaskan
jenis rangka
B.
Materi Pembelajaran
1. FUNGSI RANGKA
Rangka
merupakan bagian dari kendaraan yang berfungsi untuk mendukung engine, transmissi, pegas dan bodi.
Rangka ini
harus dapat memikul berat kendaraan dan tahan terhadap getaran, goncangan yang
kuat. Selain itu rangka harus ringan dan kokoh. Untuk memperoleh kekuatan yang
diperlukan. rangka dibuat dari baja dalam bentuk penampang U atau model kotak (box) atau bentuk pipa.
Bentuk rangka ada 4 macam.
2. JENIS RANGKA
a. Rangka
bentuk H
H merupakan bentuk dasar rangka, terdiri dari dua buah
balok memanjang yang di sambung menjadi satu.
Rangka model ini konstruksinya sangat sederhana dan mudah
dibuat.

Gambar
1. Rangka bentuk H
b. Rangka
perimeter
Rangka perimeter merupakan modifikasi dari rangka bentuk H.
Rangka ini dirancang di bagian tengah lebih rendah supaya lantai bodi dapat
lebih rendah lagi.
Dengan demikian memungkinkan untuk mempermudah titik
berat membuat ruang dalam mobil menjadi luas. serta megurangi tinggi kendaraan.

Rangka tengah
Gambar 2. Rangka perimeter
c. Rangka Bentuk
X
Rangka bentuk X terdiri dari balok memanjang yang
disambung menjadi satu dalam bentuk X dan bagian ujung depan dan belakang disatukan
dengan balok sisi (lihat gambar 3).
Cross member belakang

Cross
member depan
Gambar 3. Rangka model X
Bagian Rangka yang berbentuk X dipasangkan dibagian
tengah lantai, dengan demikian lantai keseluruhannya dapat dibuat rendah,
beserta pintu-pintunya.
Konstruksi model ini mempunyai titik berat yang rendah,
dan kekuatan terhadap putaran.
d. Rangka bentuk tulang punggung
Rangka model ini merupakan bentuk rangka tunggal, dan
bagian tengahnya berfungsi sebagai punggung. Sedangkan lengan-lengannya yang
menonjol pada sisinya digunakan untuk memikul body.
Rangka model ini,
lantai dapat dibuat lebih rendah lagi, sehingga titik beratnya makin rendah.

Gambar 4. Rangka model
tulang punggung
Konstruksi bodi
Konstruksi integral adalah suatu jenis konstruksi, yaitu bodi
yang tidak terpisah dengan rangka.
Kontruksi integral biasa disebut tanpa rangka (frameless).
Perencanaan pembuatan konstruksi integral ini diambil
dari cara pembuatan pesawat terbang.
Prinsipnya adalah semacam kulit telur yang mudah pecah
bila ditekan pada suatu titik, tetapi secara keseluruhan akan menunjukkan kekuatan
yang mengagumkan. Konstruksi
integral hanya menggunakan
prinsip ini, dengan memberi tambahan penguatan pada bagian-bagian bodi termasuk
lantai.
Pada konstruksi integral
body keseluruhannya merupakan rangka, sehingga sukar untuk membedakan
bagian-bagian mana yangmerupakan rangka yang sebenarnya. Dari konstruksi ini
diperoleh dua keuntungan yaitu:
1. Berat kendaraan berkurang
2. Ongkos produksi lebih rendah

C.
Latihan
1. Rangka merupakan bagian dari
kendaraan yang berfungsi……..
2. Untuk memperoleh kekuaran
rangka dibuat……………….
3. Rangka primer merupakan……………………...
4. Rangka bencuk tulang panjang bagian
tengahnya berfungsi………….
5. Pada konstruksi intergral ada dua
keuntungan yaitu :
a. ........................................
b.
.........................................
D.
Rangkuman
E.
Tes
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
G.
Kunci Jawaban Latihan
KEGIATAN BELAJAR 2
JENIS
SUSPENSI
- Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah
mempelajari fungsi dan jenis suspensi, peserta dapat:
1. Menerangkan
fungsi suspensi
2. Menjelaskan
jenis suspensi
B.
Materi Pembelajaran
1. Fungsi Suspensi
Suspensi
adalah mekanisme yang ditempatkan diantara bodi atau rangka dan roda-roda,
berfungsi untuk melindungi kendaraan penumpang dan muatan dan kegiatan-kegiatan
yang ditimbulkan oleh keadaan jalan yang tidak rata serta membuat kenikmatan
bagi penumpang.
Sistem
suspensi ini terdiri dari bagian-bagian yang mencegah kejutan-kejutan yang
ditimbulkan oleh keadaan jalan yang terus ke bodi dan termasuk bagian-bagian
seperti upper arm, lower arm, pegas (spring) peredam kejutan (shock
absorber) dan stabilizer bar.


Pitching Rolling Bouncing
Gambar 6. Macam-macam
getaran
2. Jenis Suspensi
Sistem
suspensi ini dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu suspensi depan dan
suspensi belakang.
a. Jenis suspensi depan, dibagi menjadi:
1).
Jenis rigid (daun)
2). Jenis independent
Jenis independent terbagi dua, yaitu:
a). Wishbone
Jenis wishbone mempunyai komponen, pegas coil, pegas daun, dan batang torsi.
b.) MacPherson
Jenis MacPherson
ditambah dengan komponen sturt bar,
dan coil spring.
b. Jenis
suspensi belakang kebanyakan digunakan jenis rigid (daun) dan wishbone.
.
a. Suspensi jenis
independen
Sesuai dengan namanya, roda kiri dan
kanan tidak dipasangkan pada satu poros
melainkan dipasangkan pada
masing-masing axle-nya sehingga
bekerja sendiri-
sendiri
menyerap goncangan. Karena suspensi jenis independen ini bekerja
serupa
dengan lutut manusia, maka disebut juga suspensi "'aksi lutut" atau knee action suspension.
Apabila
dibandingkan dengan jenis rigid
mempunyai kualitas mengendarai yang lebih baik, dan mempunyai kemampuan
singgungan jalan (road holding) yang
lebih baik. Karena itu, walaupun kendaraan komersil yang kecil dan truck telah memakai jenis independen
untuk suspensi depannya.
Suspensi jenis
independen dapat digolongkan menjadi beberapa macam yaitu:
1. Jenis wishbone dengan pegas koil
2. Jenis wishbone dengan pegas daun
3. Jenis wishbone dengan pegas batang torsi
4. Jenis MacPherson

Gambar 7. Jenis Wishbone dengan pegas koil

Gambar 8. Jenis Wishbone dengan pegas batang torsi

Gambar 9. Jenis wishbone
dengan pegas daun

Gambar 10 Jenis MacPherson
b. Suspensi belakang jenis independen
Sesuai
dengan namanya, roda-roda belakang bekerja sendiri-sendiri (indpenden).
Karena
itu diperoleh jalannya kendaraan yang lebih stabil dan lebih menyenangkan
bila
dibandingkan dengan suspensi jenis rigid.
Keuntungan suspensi belakang model indpenden, yaitu:
1. Unsprung weight lebih kecil
2). Kontak roda dengan jalan lebih baik
3).
Karena roda-roda bebas yang satu terhadap yang lainnya, gerakan salah
satu roda tidak mempengaruhi roda lainnya.
4) Bila
dibandingkan dengan jenis axle dengan
konstanta pegas
konstan, suspensi belakang jenis independen mempunyai
ketahanan roll yang lebih baik, sehingga memungkinkan jalannya kendaraan lebih
nikmat untuk dikendarai.
Pada jenis independen ini, tread dan alignment berubah
dengan normal selama roda-roda bergerak vertikal. Apabila perubahan itu sangat besar,
ban cenderung slip terhadap permukaan jalan, sehingga mempercepat keausan ban.
Karena itu, hendaknya berhati-hati terhadap kemungkinan ini dan diusahakan
pencegahannya terhadap adanya faktor yang dapat mempengaruhi harga tread atau alignment dan untuk mendisain suspensi belakang independen agar
tidak terjadi problem praktik.

Gambar 11. Jenis suspensi depan jenis independen

Gambar 12. Jenis suspensi belakang jenis independen
3. Pengertian
Sprung Weight
Pada umumnya
getaran yang terjadi pada kendaraan disebabkan adanya uncangan pada sprung
weight. Sprung weight terdapat pada bagian suspensi endaraan. Sprung weight
adalah berat bodi kendaraan yang dijamin oleh egas-pegas suspensi.
4. Pengertian
Unsprung Weight
Seperti yang
dijelaskan pada sprung weight dimana
getaran-getaran selalu erdapat pada kendaraan. Dengan demikian pengertian dari
unsprung weight dalah berat poros dan bagian-bagian lainnya yang terletak di
antara ban dan egas-pegas suspensi.


LOWER
CONTROL ARM UPPER
CONTROL ARM
Gambar
13. Unsprung weigth
C.
Latihan
1. Suspensi ditempatkan antara
a.
...............................................................
b.
...............................................................
2.
Sistem suspensi ini dapat digolongkan menjadi dua bagian
a.
...............................................................
b.
...............................................................
3.
Sistem suspensi ini terdiri dari bagian yang berfungsi
4.
Sprung weight adalah ............................................
D.
Rangkuman
E.
Tes
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
G.
Kunci Jawaban Latihan
KEGIATAN BELAJAR 3
SUSPENSI
DEPAN JENIS WISHBONE
- Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari pengertian dan kegunaan suspensi
peserta
dapat:
1. Menerangkan komponen
suspensi jenis Wishbone
2. Menjelaskan fungsi
komponen suspensi jenis Wishbone
3. Menjelaskan cara kerja suspensi jenis Wishbone
B.
Materi Pembelajaran
Dengan kemajuan industri sekarang ini kendaraan-kendaraan
kecil seperti sedanj
banyak
menggunakan suspensi Mack Pherson dan Wishbone. Sedangkan jenis rigid
(daun)
banyak digunakan pada kendaraan besar.
a. Suspensi
Tipe Wishbone
Pada Suspensi model waishbone umumnya menggunakan pegas
coil dan dua
buah iengan yang dipasang dibagian body. Lengan yang
panjang (long arm)
dipasangkan dibagian bawah dan yang pendek dipasangkan
dibagian atas,
sedangkan pegas coil dipasangkan diantara Iengan bawah
kerangka.

Gambar 14. Wishbone
Pegas
coil mempunyai elastis yang lebih bebas dari pegas daun, sehingga dapat
menyerap getaran yang lebih banyak.
Akibat
roda terkena benmran jalan yang menonjol maka terjadi gaya yang besar dan diterima oleh coil
spring, sehingga terjadi deflection sebesar A lihat gambar.

Gambar 15. Pegas
Pada bodi benturan ini diterima secara lembut karena
sebagian gaya tertahan pada elastisnya coil
spring, sehingga gaya benturan yang tadinya besar lama kelamaan secara
berangsur-angsur diserap oleh elastisitet coil
spring dan akhirnya lenyap kembali.
Pegas koil terbuat dari sebuah gulungan batang baja yang
dipanaskan dan digulung berbentuk coil
spring. Pegas tersebut kemudian dikeraskan dengan hati-hati untuk
memberikan tegangan pegas yang tepat.
Dibandingkan
dengan pegas daun, pegas koil mempunyai ayunan yang lebih jauh dan mempengaruhi
tekanan yang lebih baik terhadap gesekan-gesekan bila terjadi defleksi
perubahan bentuk dan ini memberikan kenikmatan dalam mengendarai sebaliknya
pegas coil tidak memiliki sifat menyerap kejutan yang cukup baik, dengan
demikian shock absorber harus selalu
digunakan.
Dan
juga terdapat kerugian, tidak dapat menjamin poros dengan sendirinya karena itu
bila pegas koil digunakan pada sistem suspensi diperlukan adanya dudukan pegas
yang dipasangkan kedua ujung pegas koil sehingga beban bekerja lurus pada
dudukan, dan juga dengan batang-batang penjamin.
Mekanisme
suspensi jenis wishbone
1. Upper Arm
2. Lower Arm
3. Coil Spring
4. Strut Bor
5. Stabilizer
6. Knuckle Arm dan Spindle
7. Ball Joint
Cara
Kerja
Bila salah satu roda menginjak jalan yang tidak rata maka
ini mengakibatkan lengan bawah (upper arm)
bergerak ke atas, menekan pegas koil dan shock
absorber, yang kemudian pegas akan menekan lengan bawah bila roda kembali
ke jalan yang rata. Untuk keperluan steering
knucle dapat bergerak dan berputar, maka dipasangkan ball joint.
Pelumasan pada sistem pegas koil
Pelumasan
yang diperlukan pada sistem suspensi bebas dengan pegas spiral
adalah
pada bagian komponenkomponen ball joint,
lengan bawah, lengan
atas.
Untuk pelumasan ini memerlukan alat penekan gemuk, yaitu Grease gun.
C.
Latihan
. Suspensi model wishbone umumnya menggunakan
a.
b.
2. Pegas
coil mempunyai
3. Lengkapi
nama-nama komponen suspensi wishbone dibawah ini

D.
Rangkuman
E.
Tes
F.
Umpan
Balik dan Tindak Lanjut
G.
Kunci
Jawaban Latihan
KEGIATAN BELAJAR 4
SUSPENSI JENIS MACPHERSON
- Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah
mempelajari prinsip dan fungsi suspensi peserta dapat menerangkan jenis suspensi
MacPherson.

B.
Materi Pembelajaran
Salah
satu sistem Suspensi yang tergolong dalam sistem Suspensi depan independen (independent front suspensi system) yaitu
suspensi roda depan bebas (gambar 1).
Suspensi
ini merupakan satu kesatuan antara pegas spiral (coil spring) dan peredam kejutan (shock absorber) yang dipasang sebagai dudukan bagian bawah bagian
atas terikat pada bodi atau lantai mobil. |

Gambar 16. Belahan suspensi jenis MacPherson
Gambar 1 menunjukkan belahan suspensi jenis MacPherson
yang terdiri dari tiga
kelompok yang pengikat bagian atas antara lain
bantalan dan dudukan gaya
pemegasan
2 (gaiter), pegas spiral dan batang
piston 5 (piston rod). Kelima
komponen
tersebut merupakan rangkaian komponen yang memungkinkan
suspensi
jenis MacPherson memberikan pemegasan sambil berputar ke kiri atau ke
kanan
searah dengan pengarahan kemudi.
Kelompok yang ke dua yaitu bagian peredam kejutan yang
juga termasuk seal batang piston 4,
batang piston 5, ruang penampungan fluida 6 (reservoir), piston 7, silinder tekanan 8 (pressure cylinder) dan katup pengontrol 10 (check vale).
Kelompok yang ke dua ini merupakan kelengkapan yang
memungkinkan terjadinya peredaman kejutan.
Kelengkapan yang lainnya spindel 9, ball joint dan
lengan pengontrol bawah 13 (lower control
arm) adalah bagian yang akan meneruskan beban kendaraan ke roda.
Penghubung bentuk bola (sambungan peluru) dipasang untuk
memungkinkan
terjadinya
pemegasan dan pengemudian. Batang stabilizer dipasang untuk membantu pemegasan
dan pencegahan kecenderungan pelemparan mobil pada saat membelok.

Gambar
17. Suspensi jenis MacPherson
Suspensi
jenis MacPherson dapat dijumpai bermacam-macam bentuk antara lain seperti terlihat
pada gambar 17. Jenis MacPherson yang digunakan pada mobil-mobildengan
penggerak roda depan dapat teriihat pada gambar 3.
Kelengkapan
jenis MacPherson ini sedikit perbedaan dengan jenis yang terlihat pada gambar 1
dan 2 dengan mobil penggerak roda belakang.
Perbedaan
yang ada yaitu pada penghubung bagian bawah antara lain dengan lengan pengontrol
bawah, steering knucle, penghubung
bentuk pola dan batang stabilizer.
Untuk
lebih jelas perbedaan antara suspensi jenis MacPherson dengan penggerak roda
belakang dan penggerak roda depan dapat dilihat pada gambar.
Hal
yang paling menonjol pada suspensi jenis MacPherson dibandingkan dengan
jenis
suspensi lainnya yaitu tidak menggunakan lengan pengontrol atas (upper control arm). Steering knuckle
untuk jenis MacPherson yang menggunakan penggerak roda depan tidak menggunakan
spindel karena roda depan langsung berhubungan depan batang penggerak.

Lower control arm
Gambar
18. Suspensi jenis MacPherson
C.
Latihan
1. Suspensi ditempatkan antara
a.
...............................................................
b.
...............................................................
2.
Sistem suspensi ini dapat digolongkan menjadi dua bagian
a.
...............................................................
b.
...............................................................
3.
Sistem suspensi ini terdiri dari bagian yang berfungsi

D.
Rangkuman
E.
Tes
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
G.
Kunci Jawaban Latihan
KEGIATAN BELAJAR 5
SUSPENSI
BELAKANG RIGID
- Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah
mempelajari prinsip dan fungsi suspensi rigid peserta dapat:
1. Menerangkan komponen
suspensi jenis rigid
2. Menerangkan
fungsi suspensi jenis rigid



B.
Materi Pembalajaran
Pada umumnya kendaraan bagian belakang
menggunakan suspensi kaku daun (rigid)
yang terbuat dari lempengan pela-pelat besi yang disusun.
Pegas
daun tersebut umumnya berbentuk setengah elip dan dipegang oleh center
bolt dan
"U" bolt, agar tetap pada
posisi yang benar.
Pegas daun banyak digunakan pada kendaraan besar, yang
dipasang pada roda
bagian depan dan belakang.
Pegas daun adalah merupakan kumpulan dari pegas baja yang
dijadikan
satu. Semakin banyak digunakan pegas
maka elastisitasnya semakin kecil, akan
tetapi kekuatannya bertambah besar.
Bilah (daun spring) yang terpanjang disebut main spring atau bilah no.l, dan
selanjutnya yang diberi no. 2-3. Lihat gambar 1.
Mata
pegas

Penjepit pegas
Gambar 19. Pegas daun
Pada
ujung main spring terdapat spring eye dan spring shackle, yang berfungsi
untuk
menghubungkan spring ke body.
Dengan
adanya spring shacle maka kelenturan
pada pegas akan terjadi, sehingga
terjadi perbedaan panjang pegas, lihat gambar.

Gambar 20. Cara kerja pegas daun
Pada gambar A. Dengan
beban kendaraan yang normal, maka posisi pegas akan melengkung. Pada
gambar B. Pegas menerima beban, maka
pegas menjadi lurus, karena
salah satu ujung pegas terikat tetap, sedang yang satunya akan berubah ke luar,
perbedaan panjang adalah
"C".
Getaran-getaran yang ditimbulkan akhir gerakan naik dan
turun roda ini sebagian
dapat
dihilangkan dengan memasangkan isolator diantara pegas dan clamp, lihat
gambar.

Gambar 21. Isolator getaran pada pegas
Nip-nip
akan bertambah besar bila pegas-pegas daun ini menjadi pendek,
tujuannya untuk mencegah terbukanya antara
pegas-pegas bila bebannya
kurang memungkinkan pasir atau barang-barang lain masuk diantara lembaran-lembaran pegas dan juga ini dapat
menimbulkan gesekan antara pegas-pegas. Pegas-pegas ini akan menjadi lunak bila
pegas ini menjadi panjang dan menahan beban yang lebih besar bila jumlah pegas
ditambah.
Keuntungan suspensi jenis rigid adalah:
·
Awet dan konstruksinya sederhana
·
Perubahan harga tread
dan camber sedikit sekali
Sedangkan
kerugiannya, yaitu :
·
Kenikmatan mengendari dan kestabilan kemudi kurang, karena
unsprung weight-nya besar serta roda
kiri dan kanan bergerat
bersama-sama.
·
Adanya kecenderungan getaran horizontal
Pegas Pembantu
Pegas-pegas pembantu adalah pegas-pegas tambahan yang dipasangkan
di atas pegas utama (main spring),
digunakan pada mobil-mobil truk dan kendaraan kendaraan barang berat, dan
pegas-pegas pembantu ini bekerja sama denganpegas utamanya bila kendaraan mengangkut
beban di atas jumlah yang ditentukan.

PEMELIHARAAN
DAN PERBAIKAN
1. Pemeliharaan
Pemeliharaan pada sistem suspensi
adalah pemeriksaan secara teratur, dengan memperhatikan keadaan pegas yang lebih,
baik jika menggunakan kunci pada dudukan pegas.
a. Keadaan
terpasang
Pada umumnya ujung pegas dengan dipasangkan gantungan
pegas (spring hanger) dan bagian
ujung belakangnya pada anting-anting (shacle).
Bagian tengah pegas dipasangkan pada dudukan pegas (spring seat) pada axle housing
pada axle diikatkan dengan baut-baut
U. Bila pegas-pegas melentur, maka akan terjadi gesekan di antara lembaran
pegas-pegas, mengakibatkan adanya gaya untuk memberhentikan pelenturan ini.
Karena itu, pegas-pegas dengan jumlah yang banyak pada umumnya akan lebih kaku
dan cenderung membuat jalannya kendaraan menjadi kasar.
Apabila tidak ada beban, maka yang bekerja adalah pegas
no. 1 sampai no. 3. Apabila beban benambah, pegas no. 4 dan seterusnya mulai
bekerja.
Dengan demikian koefisien pegas berubah sebanding dengan
kondisi beban.
b. Konstruksi
Pegas daun ini terdiri dari 3 sampai 10 lembar plat baja
yang tebalnya 3-6 mm dan disusun menjadi satu sepeni terlihat pada gambar.
Pegas ini disusun satu dengan lainnya, disusun mulai dari pegas yang terpendek
yang terletak di bagian bawah, dan disatukan dengan jalan dikeling atau dibaut
di bagian tengahnya.
Pegas yang terpanjang (pegas utama) pada kedua ujung
pegas yang terpanjang (pegas utama) ini dibulatkan membentuk mata pegas untuk memungkinkan
pemasangan pada rangka.
Pegas model daun ini berbentuk elip untuk mempertinggi
elastisitasnya.
Besarnya bentuk lengkung bila dalam keadaan tanpa beban
disebut camber.
Tiap-tiap pegas daun ini juga mempunyai bentuk lengkung
besar spesifikasi yang biasa disebut "nip".
Untuk menyakinkan bahwa semuanya dalam keadaan kencang,
maka gantungan pegas, ayunan pegas supaya tetap terpelihara, termasuk pelumasan
pada semua bagian yang diperlukan. Selain itu, juga termasuk kebersihan
pegas dari lumpur dan kotoran lain.
Pelumasan pada
sistem pegas daun
Yang paling utama memerlukan pelumasan pada sistem pegas
daun adalah antara lembaran-lembaran pegas dengan menggunakan alat khusus yang sesuai
untuk keperluan pelumasan pegas daun, minyak pelumas yang digunakan adalah
minyak pelumas yang tahan air atau minyak pelumas gigi (SAE 90). Pada kendaraan
berat seperti truk, bus dan kendaraan berat lainnya tidak diperlukan pelumasan,
karena ini diperlukan untuk memikul beban berat, kecuali spring eye yang menggunakan model ulir bentuk U atau bushing dari bahan bronze dengan gemuk. j
2.
PENGENCANGAN
|
Untuk semua pengikat dan dudukan pegas harus selalu
terjaga. Kekencangan
pengikatannya, termasuk klip penahan pegas. Sama halnya
dengan pegas
daun, dimana harus kencang dari pengikatan baut utama (center bolt). Pada
kendaraan baru harus diperiksa pada 2.000 km. Kemudian,
ada beberapa
jenis pemasangan yang harus membuka baut U, untuk
mengencangkan baut
utama (center bolt). Bagaimana pun
baut utama pegas harus kencang.
3.
PERBAIKAN
|
Pegas daun
yang digunakan pada kendaraan sudah terlalu lama dan sering bermuatan lebih,
maka pegas akan mengalami perubahan kemampuannya,
yaitu
kelengkungannya dan daya lenturnya. Untuk kelengkungannya dapat
diperbaiki dengan
prosedur sebagai berikut:
Pertama : Lepaskan
pegas dari, kendaraan
Berbahaya:
Pada saat melepas pegas kendaraan, yakinkan
pemasangan
benar-benar aman.
Kedua : Bongkar
pegas hingga terpisah-pisah dan cuci dengan air atau
minyak untuk
menghilangkan kotoran yang melekat.
Ketiga : Perhatikan
seluruh permukaan pegas dari kemungkinan retak,
aus yang
berlebihan, atau terpuntir, pegas harus diganti.
Keempat : Melakukan
pengepresan, dengan mesin pres.
Kelengkapan pegas disesuaikan
dengan aslinya atau panjang
gerak spring eye sama dengan panjang dudukan pegas pada
rangka, khususnya untuk pegas
utama. Sedangkan untuk pegas
selanjutnya mengikuti kelengkungan
pegas utama.
Kelima : Menyusun/merakit
kembali. Jangan lupa berikan pelumas diantara
lembaran-lembaran. pegas.
C.
Latihan
1. Pada umumnya
suspensi jenis rigid digunakan pada
2. Suspensi jenis rigid terbuat dari
..........................
3. Suspensi jenis rigid pada umumnya berbentuk
.........
4. Pada ujung main spring terdapat
.........................
5. Sebutkan nama-nama komponen suspensi
jenis rigid-
a.
.........................
b. .........................
c. .........................
d. .........................
e. ..........................
D.
Rangkuman
E.
Tes
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
G.
Kunci Jawaban Latihan


Gambar
72. Suspensi aksel rigid belakang dengan pegas koil
KEGIATAN BELAJAR 6
PEGAS
A.
Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari prinsip dan fungsi pegas peserta dapat:
1. Menerangkan peran
pegas pada suspensi
2. Menjelaskan
jenis-jenis pegas
3. Menjelaskan fungsi sambungan peluru.
B.
Materi Pembelajaran
Pada sistem suspensi pegas-pegas
penting sekali peranannya mengingat
hubungannya antara poros-poros dan
rangka dengan jalan menahan kejutan-kejutan dari jalan, mencegah
kejutan-kejutan berpindah-pindah langsung ke bodi.
Bentuk suatu bodi akan berubah bila
diberikan beban dan kembali pada bentuk
asliya bila beban dipindahkan ini
disebut elastik.
Model-model
pegas yang digunakan pada mobil adalah pegas model daun (leaf
spring) yang terdiri dari beberapa lembar yang diikatkan menjadi satu, sedangkan
pegas koil
dibuat dari batang besi yang berbentuk koil (spiral) dan batang torsi
(torsion bar) yang terbuat dari batang
baja elastik.
Penyimpangan
pegas dalam perbandingan dengan tenaga disebut konstanta pegas.
Bila
tenaga (gaya) ”w” maka berlaku pada pegas adalah "a" sehingga konstanta
pegas = w.
a
Dari hubungan rumus tersebut bahwa pegas akan menjadi
lembut bila konstanta
pegas lebih
kecil, dan pegas akan menjadi lebih keras bila konstantanya lebih besar.
1. Macam Pegas
:gas aaun ,
>gas daun mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah sebagai
berikut.
Meneruskan gerakan dan beban kehdaraan dari rarigka kendaraah ke ruiiiah
akst
dan roda-roda
Menahan gaya tekan yang berubah-ubah dan mengakibatkan timbtllnya gay
perlawarian yang benibah-ubah pula; yang disebut pemegasan
Mehcegah tel-jadinya tekanan ke samping, sehingga kendaraan akan tetap
Stab;
meluncur lurus
•gas koil
;gas koil mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah sebagai berikut.
Mengadakan pemegasan dan menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat
menaha:
tekanan samping ^\
Menambah kemampuan cengkeranJban terhadap permukaan jalan; seperti fungsi
pega
yang lain. ^
Menyerap kejutan dari
jalan dan getaran roda-f oda agar tidak.diteruskan ke bodi secar^
c. Pegas batang torsi
Pegas batang
torsi mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Seperti halnya fungsi pegas koil, apabila
dipuntir akah kembali pada beatuk semula dengan mernegas
2) Menahan gerakan ke atas atau ke bawah
roda-roda sehingga timbul penyerapan; seperti
pegas-pegas
yang lain cl. Batang stabilisatof
(stabilizer bar)
Pegas batang stabilisator mempunyai beberapa fungsi di
antaranya adalah sebagai berikut.
1) Mencegah
kendaraan melayang pada saat membelok
2)
Meiigendalikan lengan-lengaii suspensi agar dapat bergerak naik turun dengan
stabil
3) Meningkatkan cengkeraman ban terhadap jalan
a. Pegas daun (leaf spring)
Pegas daun ini terdiri dari 3 sampai 10 lembar plat baja
yang tebalnya 3-6 mm dan disusun menjadi satu seperti terlihat pada gambar. I
Spring
eye

Spring clip
Gambar 22. Konstruksi pegas daun
Pegas ini disusun satu dengan lainnya, disusun mulai dari
pegas yang terpendek yang terletak di bagian bawah, dan disatukan dengan jalan di
keling dan bagian tengahnya dibaut.
b. Pegas koil (coil spring)
Pegas koil terbuat dari sebuah gulungan batang baja dalam
bentuk koil.
Dibandingkan dengan pegas daun (leaf spring), pegas koil
ada lebih panjang dengan demikian mempunyai pengaruh tahanan yang baik terhadap
kejutan-kejutan dan juga tidak terdapat gesekan-gesekan bila terjadi defleksi,
dan ini memberikan lebih nikmat dalam mengendarai. Sebaiknya, pegas koil tidak
memiliki sifat menyerap kejutan-kejutan yang cukup baik dengan demikian shock absorber
(yang akan
dibahas kemudian) harus selalu digunakan bersamaan.
Dan juga
terdapat kerugian disebabkan tidak dapat menjamin poros dengan
sendirinya.
Karena itu, bila pegas-pegas koil digunakan pada sistem suspensi,
diperlukan
adanya dudukan pegas (spring seat) yang dipasangkan di kedua
ujung-ujung
pegas koil, sehingga beban bekerja lurus pada dudukan-dudukan, dan juga dengan
batang-batang penjamin (support bar)
antara lain seperti upper arm, strut bar, atau lateral rod untuk mencegah timbulnya gaya-gaya lain.

Gambar 23. Pegas-pegas
coil pada sistim suspensi belakang Toyota
Crown
c.
Pegas batang torsi
Pegas
torsi digunakan batang pegas baja yang elastis. Bila salah satu ujung pegas
batang diikatkan dengan keras pada ujung lainnya dipasangkan arm, pegas model ini amat sederhana konstruksinya
dan juga tidak terlalu berat. Pegas ini banyak digunakan pada mobil-mobil
kecil umumnya pada suspensi depan.
Lock

Gambar 24. Pegas
batang torsi


2. Osilasi Pegas
Pada saat kendaraan melaju di atas jalan yang kurang
baik, maka akan timbul gerakan naik turun pada bodi kendaraan. Gerakan ini
adalah sebagai akibat dari osilasi pegas, yang dirasakan nyaman oleh penumpang.
Untuk menghindari/menghilangkan hal tersebut maka diperlukan peredam kejut (shock absorber) lihat gambar.

- -- Dengan
peredam kejut ——tanpa peredam
kejut
Gambar 25. Funssi
Shock Absorber
3. Stabilizer
Fungsi stabilizer ialah mencegah
kendaraan melayang pada saat membelok.
Umumnya stabilizer digunakan pada
suspensi depan.
Konstruksi
Stabilizer adalah sebuah batang baja
yang elastis dan berbentuk U dipasangkan kepada rangka (frame) melalui karet bantalan. Kedua ujungnya dipasangkan pada lower arm.
Cara kerjanya
Apabila
kendaraan membelok, gaya
sentrifugal bodi mengakibatkan pegas
suspensi
bagian luar mengerut, sedangkan pegas dalam mengembang.
Dengan demikian salah satu ujung stabilizer terpuntir ke
atas dan ujung yang
lain terpuntir ke bawah. Sifat elastis
stabilizer mengembalikan kebentuk semula, dan posisi kendaraan terpelihara dari
kemiringan berlebihan.

Gambar 26. Konstruksi
stabilizer terpasang

Lower arm
Gambar 27. Konstruksi stabilizer pada pegas batang torsi
Sambungan
Peluru
Sambungan
peluru (ball joint) pada kendaraan
merupakan bagian dari suspensi.
Ball joint pada kendaraan ada 2 jenis
1. Ball joint jenis yang dapat diganti
gemuk (gerease)
2. Ball joint
jenis yang tidak dapat diganti gemuk.
Konstruksi dan bahan untuk keduanya berbeda, sedangkan penggunaannya
pun tergantung pada beban yang harus dipikul masing-masing
ball joint
tersebut.
Ball joint jenis pembawa beban dapat dilihat
pada gambar.

Gambar
28. Ball joint jenis pembawa beban
Pada gambar tersebut ball joint bagian atas menerima beban.
Beban tersebut
diperoleh dari roda kemudian diterima oleh spindel dan
diteruskan ke ball
joint bagian
atas dan bagian bawah tidak menerima beban.
Pada gambar di bawah ini kedua ball joint, atas dan bawah menerima beban
dan roda atau diteruskan melalui spindel ke ball joint.

Gambar 29. Beban yang diterima ball joint
atas dan bawah
C.
Latihan
1. Jenis pegas yang digunakan pada mobil adalah:
a.
.........................
b.
.........................
c.
.........................
2. Penyimpangan pegas dalam perbandingan
dengan tenaga tersebut........
3. Pegas koil
terbuat dari sebuah .........
4. Gerakan naik turun pada bodi
kendaraan akibat dari.........................
e. ..........................
D.
Rangkuman
E.
Tes
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
G.
Kunci Jawaban Latihan
KEGIATAN BELAJAR 7
SHOCK ABSORBER
- Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah
mempelajari prinsip dan fungsi shock
absorber peserta dapat:
1. Menerangkan
fungsi shock absorber
2. Menjelaskan komponen
shock absorber
3. Menerangkan jenis-jenis shock absorber
2. Menjelaskan cara
kerja shock absorber
- Materi Pembelajaran
Dengan adanya defleksi dan perpanjangan pada pegas maka
terjadi tumbukan yang
diterima roda-roda dan bodi. Untuk mencegah hal tersebut
maka pada kendaraan di
pasangkan
shock absorber.
Fungsi shock absorber
untuk meredam elastis pegas-pegas yang berlebihan
cenderung bergerak ke atas dan ke bawah setelah roda-roda
mendapat benturan. 




Gambar 30. Konstruksi shock absorber double acting
1. Macam-macam shock absorber
a. Single acting
b. Double acting
Single acting, menggunakan sebuah katup, dan double acting menggunakan
dua buah katup.
2.
Konstruksi
Menurut konstruksi shock absorber dapat digolongkan menjadi
2 jenis,
antara
lain:
a. Jenis twin tube
b. Jenis ducarbor
3. Cara kerja shock absorber
Langkah ekspansi
Selama langkah ekspansi, minyak di dalam ruang atas
mengalir ke dalam ruang bawah. Pada saat ini tekanan di ruang atas lebih besar sehingga
selama proses peredaman terjadi volume langkah batang piston memelihara
kesinambungan (balance) dengan cara
menaikkan piston bebas.
Langkah
Penekanan
Selama langkah penekanan, minyak di dalam ruang bawah
terdesak menuju ke ruang atas. Pada saat ini, tekanan dari ruang atas turun, sampai ke
bawah tekanan pengisian. Dengan demikian terjadi perbedaan tekanan antara di
atas dan di bawah piston yang mengakibatkan terjadinya efek meredam. Juga untuk
memastikan bahwa vakum tidak terjadi diruang atas, aliran minyak harus lembut.
Hal ini terjadi karena adanya gas bertekanan tinggi yang
menekan minyak.
4.
Memeriksa shock absorber
Periksa kebocoran minyak pada shcok
absorber. Perbaiki atau ganti bila ada
kebocoran. Periksa keadaan busing karet. Bila terdapat bunyi kemungkinan busing
karet atau dudukannya sudah aus. Pegang shock
absorber dan gerakan naik turun atau arah ke samping. Tekan kendaraan di
tiap sudut dan perhatikan kerja shock
absorber. Tekan badan kendaraan ke bawah
keras-keras dan lepaskan tiba-tiba.
Shock absorber yang masih baik, badan
kendaraannya hanya memantul sekali saja dan akan berhenti.
Bila kondisi shock absorber diragukan kerjanya, lepas
dan perbaiki atau diganti. Cara melepas shock
absorber umumnya dengan sikat kawat, alurnya dapat dibersihkan dan dilumas dengan
minyak anti karat.
Poros dipegang dengan kunci pas
atau obeng sambil mur kunci dibuka. Bila alurnya rusak, gunakan tang jepit atau
pahat untuk membelah mur yang macet. Lepaskan pelat dudukan bawah.
Lepaskan shcok absorber dari bawah lengan suspensi bawah.
Shcok
absorber dilepas dari atas.
5. Menguji shok
absorber
Balik shock absorber dan tarik batang piston
ke atas penuh.
Tekan batang piston ini kembali turun ke bawah untuk mengeluarkan
udara dari dalam rongga shock absorber.
Udara akan ke luar
secara baik bila sock absorber pada
posisi tegak (lihat gambar).
Jepit shock
absorber dengan ragum di bagian anchor-nya,
jangan pada tabungnya, dan tegak lurus. Tarik shock absorber ke atas penuh dan tekan ke bawah, ulangi beberapa
kali. Harus terasa ada hambatan secara halus baik saat ditarik ke atas atau pun
ditekan ke bawah. Tarik shock
absorber ke atas dan tekan ke bawah cepat-cepat pada kira-kira
ditengah-tengah langkah.
Tidak boleh terdapat "gerak bebas" atau
terdapat masa tenggang tanpa hambatan. Bila terdapat kerusakan, shock absorber harus diganti.

A.
Betul B. Salah
Gambar 31. Menguji kondisi shock absorber


f.
Memasang kembali shock absorber
Sebaiknya
ikuti petunjuk pabrik. Gunakan busing karet yang baru bila harus mengganti shock absorber baru. Pasang ring dan
busing karet secara baik. Kencangkan baut dudukan shock absorber pada kedudukan kendaraan tidak mendapat beban. Ini
dimaksudkan agar bantalan atau busing tidak dalam keadaan tertekan.
C.
Latihan
1. Fungsi shock absorber
.............................................................
2. Shock
absorber ada 2 macam :
a.
.............................................................................
b.
.............................................................................
3.
Tulis nama-nama komponen shock
absorber dan fungsinya masing-masing
1
2 3
4 5

6 7 8 9 10
Nama-nama komponen
1. .............................. 6
.............................
2. .............................. 7
.............................
3. .............................. 8
.............................
4.
.............................. 9 .............................
5. ............................. 10
.............................
11 ............................
D.
Rangkuman
E.
Tes
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
G.
Kunci Jawaban Latihan
KEGIATAN BELAJAR 8
ANALISIS
DAN PERBAIKAN SUSPENSI WISHBONE
- Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah melakukan latihan/praktik perawatan dan perbaikan
lengan suspensi, peserta dapat:
1. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang
diperlukan
2.
Melepas dan membongkar lengan suspensi dari kendaraan
3.
Memeriksa komponen-komponen suspens
B. Alat dan
Bahan
1. Alat:
a. Alat-alat tangan (kunci-kunci)
b Alat/SST
c. Ball joint puller
d. Dongkrak
2. Bahan:
a. Grease multi
purpose
b. Suspensi
jenis wishbone
C. Materi Pembelajaran
1. Pelepasan Komponen
a. Lepaskan roda kendaraan dan komponennya
b. Pasangkan spring
compressor lihat pada gambar
c. Dongkrak
lengan bawah
d. Lepaskan
mur pengunci ball joint bawah
e. Dongkrak
lengan bawah

f. Turunkan
dongkrak sedikit demi sedikit, bersamaan dengan mengencangkan spring compressor
g. Lepaskan semua komponen suspensi, lengan atas dan
bawah spindle

Gambar 32. Model wishbone dengan pegas koil



2.
Langkah Pemeriksaan
a. Sebelum pemeriksaan seluruh
komponen suspensi terlebih dahulu dibersihkan.
b. Periksalah satu-persatu
komponen-komponen dari kemungkinan rusak,
berubah
bentuk, bengkok, retak, aus dan sebagainya (catat hasil pemeriksaan).
c. Bila ditemukan bagian komponen yang
rusak maka harus diganti (lapor kepada fasilitator).
3.
Langkah Pemasangan
a. Pasanglah
lengan bawah dan atas
b. Pasangkan
spindel pada lengan atas dan bautkan
c. Pasangkan
spring coil dengan menggunakan alat, lihat gambar
d. Hubungkan
lengan bawah dengan spindel dibantu oleh dongkrak
e. Setelah
dikunci dengan mur, spring komponen dilepas perlahan- lahan
f. Pasangkan
kembali roda dan komponen-komponen rem

Gambar 33. Langkah-langkah pemasangan wishbone



4. Lembar Penilaian


B.
Latihan
C.
Rangkuman
D.
Tes
E.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
F.
Kunci Jawaban Latihan
KEGIATAN BELAJAR 9
ANALISIS
DAN PERBAIKAN SUSPENSI MACPHERSON
- Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah melakukan
latihan/praktik perawatan dan perbaikan peredam getaran (suspensi jenis
MacPherson), peserta dapat:
1. Menyiapkan
alat-alat dan bahan yang diperlukan
2. Melepas
dan membongkar komponen suspensi jenis MacPherson dari kendaraan.
3. Memeriksa
komponen suspensi
4. Mengukur run out dan panjang poros utama kemudi (steering shaft)
5. Memasang
kembali komponen roda dan kolom kemudi dan kendaraan.
B. Alat dan Bahan
1. Alat:
a. Alat-alat tangan (kunci-kunci)
b
Alat/SST
d. Dongkrak
2.
Bahan:
a. Oli shock absorber
b. Suspensi jenis MacPherson
B.
Materi Pembelajaran
1. Langkah Pelepasan dan Pembongkaran Suspensi
MacPherson
a.
Dongkrak kendaraan
b. Lepaskan
roda kendaraan dan komponen rem
c.
Buka tempat duduk depan (kap)
d. Bongkar komponen menurut urutan nomor yang ditunjukkan
pada gambar.

1.
Bearing dust cover
2.
Lock nut
3.
Front suspension support
4.
Front spring upper seal
5.
Bush
6.
Shock absorber dust cover
7.
Front coil spring
8.
Front spring bumper
9.
Front shock absorber
Gambar 34. Langkah melepas dan membongkar suspensi MacPherson
e.
Bongkar lock nut pada front shock absorber
f.
Tarik keluar shaft shock absorber
2. Langkah Pemeriksaan
a. Sebelum
pemeriksaan seluruh komponen suspensi terlebih dahulu
dibersihkan.
b. Periksa satu persatu komponen-komponen dari
kemungkinan rusak,
berubah benmk, bengkok. retak, aus dan sebagainya (catat
hasil
pemeriksaan).
c. Bila ditemukan bagian komponen yang rusak maka harus
diganti (lapor
pada Instruktor).
3. Langkah Pemasangan
a.
Masukkan shaft pada front shock absorber
b. Pasangkan setiap bagian-bagian sesuai dengan nomor
urut, lihat gambar.

1. Front
shock absorber
2. Front spring bumper
3. Front coil spring
4. Shock absorber dust cover
5. Bush
6. Froni spring upper
seal
7.
Front suspension support
8.
Lock nut
9. Bearing dust cover
T :
Tightening torque
Unit : kgm
Gambar 35. Langkah
pemasangan suspensi MacPherson
Bagian-bagian utama pemasangan pegas coil depan.
Pres pegas koil
dengan menggunakan SST.

Gambar
36. Pemasangan pegas koil depan
Bus
Ketika bus dirakit pada dudukan atas pegas, lumasi
permukaan bagian atas bus
dengan 0,5 gram atau lebih MP grease.
Apply
MP grease.

Gambar 37. Bagian bush yang dilumasi
4.
Lembar Penilaian


KEGIATAN BELAJAR 10
ANALISIS
DAN PERBAIKAN SUSPENSI RIGID
- Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah melakukan latihan/praktik perawatan dan perbaikan
suspensi jenis rigid, peserta dapat:
1. Menyiapkan
alat-alat dan bahan yang diperlukan
2. Melepas dan membongkar komponen-komponen
suspensi jenis rigid dari kendaraan.
3. Memeriksa
komponen suspensi.
B. Alat dan
Bahan
1. Alat:
a. Alat-alat tangan (kunci-kunci)
b
Alat/SST
c. Ball joint puller
D. Dongkrak
2.
Bahan:
a. Grease multi purpose
b.
Suspensi jenis wishbone
1. Alat dan
Bahan
Alat : - Alat-alat tangan (kunci)
- Dongkrak
2. Bahan : -
Suspensi jenis rigid
B.
Materi Pembelajaran
1. Pelepasan dan
pembongkaran suspensi jenis rigid
a. Dongkrak kendaraan (hausing shaft dan bodi kendaraan) dan
tumpu
dengan rigid rack.
b. Lepaskan roda
c. Lepaskan dan kendorkan mur baut
"U", kemudian lepaskan baut ”U” (lihat gambar).
d. Lepaskan shackle pegas dan spring hanger
e. Angkat pegas meja kerja dan lepaskan
baut center bolt

1. Nut
2. Spring washer
3. U" bolt
4. Rear spring bumper
5. Spring -U' boll Seal
6. Nut
7. Spring washer
8. Nut
9. Spring washer
10.
Rear spring shackle S/A
11. Rear spring
shackle
S/A
12. Bush
13. Nut
14. Spring bracket pin
15. Spring washer
16. Rear
spring Ay W/bush
Gambar 38. Langkah
melepas dan membongkar suspensi jenis rigid
2. Langkah Pemeriksaan
a. Sebelum pemeriksaan seluruh
komponen suspensi terlebih dahulu dibersihkan.
b.
Periksalah satu persatu komponen dari kemungkinan rusak, berubah bentuk,
bengkok, retak, aus dan
sebagainya (catat hasil pemeriksaan) lihat gambar.
c. Bila ditemukan bagian komponen yang rusak maka harus
diganti.
(Laporkan
pada fasiliator).
Bengkok
dan rusak Rusak dan pecah Rrusak, pecah dan
aus

3. Langkah Pemasangan
Pasang
semua suku cadang menurut nomor urut pada gambar.

Gambar 39. Langkah pemeriksaan suspensi jenis rigid
1. Rear spring Ay w/bush
2.
Spring washer
3. Spring bracket pin
4. Nut
5. Bush
6.
Rear spring shackle S/A
7.
Rear spring shackia S/A
8. Spring washer
9. Nut
10. Spring washer
11. Nut
12. Spring plate or
pad
13. Rear spring
bumper
14. "U” bolt
15. Spring washer
16. Nut
T : Tightning
Torque
Unit : kgm
Gambar 40.
Langkah-langkah pemasangan suspensi jenis rigid
4. Lembar Penilaian


KEGIATAN BELAJAR 11
DIAGNOSIS
DAN PERBAIKAN RANGKA
- Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah
mendiagnosis dan memperbaiki kendaraan miring, peserta dapat memukan dan memperbaiki
penyebab kendaraan miring.
B. Alat dan
Bahan
1. Alat:
a. Alat tangan (kunci-kunci)
b. Alat
ukur
b Alat
khusus/SST
2. Bahan:
a. Mobil lengkap
b. Spare parts
c. Karet dan pegas
C.Materi Pembelajaran
1. Langkah Pemeriksaan
Untuk menemukan dan memperbaiki penyebab kendaraan miring

2. Lembar Penilain

DAFTAR PUSTAKA
1. Martin W. Stockel. (1978). Auto Mechanical Fundamentals. Willcox USA : The Good Heart
2.
Martin W. Stockel (1978). Auto Service
and Repair. Willcox USA:
The Good Heart
3.
Tamsir Rizal. (1998). Casis dan Pemindah Tenaga. Bandung: Penerbit Angkasa
4. Toyota
Astra Motor. PT. (1982). Dasar-dasar Auto
mobil. Jakarta:
Development Section Service Division
5.
TAM, PT. (1995). New Step 1 Training
Manual. Jakarta:
PT. TAM Training Centre
6.
TAM, PT. (1995). New Step 1 Training
Manual. Jakarta: PT. TAM Training
Centre
7. TAM. (1996). New
Step 1 Chasis Grup 2 Training Manual. Jakarta:
PT. TAF\National Service Division.
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN RANGKA DAN SUSPENSI
I. Latihan
1. Rangka merupakan bagian dari
kendaraan yang berfungsi……..
2. Untuk memperoleh kekuaran
rangka dibuat……………….
3.
Rangka primer merupakan……………………...
4.
Rangka bencuk tulang panjang bagian tengahnya berfungsi………….
5.
Pada konstruksi intergral ada dua keuntungan yaitu :
a. ........................................
b.
.........................................
II.
Latihan
1. Suspensi ditempatkan antara
a. ...............................................................
b.
...............................................................
2.
Sistem suspensi ini dapat digolongkan menjadi dua bagian
a.
...............................................................
b.
...............................................................
3.
Sistem suspensi ini terdiri dari bagian yang berfungsi
4.
Sprung weight adalah
............................................
5. Unsprung
weight adalah ............................................
III.
Latihan
1. Suspensi model wishbone umumnya menggunakan
a. ……………………………………
b. ……………………………………
2. Pegas
koil mempunyai
3. Lengkapi
nama-nama komponen suspensi wishbone dibawah ini

IV.
Latihan
1.
Suspensi jenis MacPherson merupakan keatuan atau ....................
2. Lengkapi nama komponen pada gambar di
bawah ini:
1.
...............................................................
2.
...............................................................
3. ...............................................................
4.
...............................................................
5.
...............................................................
6. ...............................................................
7.
...............................................................
8.
...............................................................
9.
...............................................................
10. ...............................................................

\
V.
Latihan
1. Pada umumnya
suspensi jenis rigid digunakan pada ……………
2. Suspensi jenis rigid terbuat dari
..........................
3. Suspensi jenis rigid pada umumnya berbentuk
.........
4. Pada ujung main spring terdapat
.........................
5. Sebutkan nama-nama komponen suspensi
jenis rigid.
a.
.........................
b. .........................
c. .........................
d. .........................
e. ..........................
VI. Latihan
1. Jenis pegas yang digunakan pada mobil adalah:
a.
.........................
b.
.........................
c.
.........................
2. Penyimpangan pegas dalam perbandingan dengan
tenaga tersebut........
3. Pegas koil
terbuat dari sebuah .........
4. Gerakan naik turun pada bodi kendaraan
akibat dari.........................
VII. Latihan
1. Fungsi shock absorber
.............................................................
2. Shock
absorber ada 2 macam :
a.
.............................................................................
b.
.............................................................................
3.
Tulis nama-nama komponen shock absorber
dan fungsinya masing-masing
1 2 3 4 5

6 7 8 9 10
Nama-nama komponen
1. …........................... 6 …..........................
2. …........................... 7 …..........................
3. …........................... 8 …..........................
4. …...........................
9 …..........................
5. ….......................... 10 …..........................
11 ….........................
V. TUGAS PRAKTIK
1. PERAWATAN
DAN PERBAIKAN SUSPENSI JENIS WISHBONE
2. PERAWATAN
DAN PERBAIKAN SUSPENSI JENIS MACPHERSON
3.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN SUSPENSI JENIS
RIGID (PEGAS) DAUN
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN RANGKA DAN SUSPENSI
SOAL
I.
Berilah tanda silang pada
salah satu jawaban a, b, c atau d darl alternatif jawaban yang paling benar pada lembar jawaban Anda.
1. Batang torsi
stabilizer dipasang pada bagian kelengkapan poros depan digunakan untuk ....
a.
menahan sebagian berat beban waktu belok
b.
membatasi keperluan gerakan pegas damper waktu belok
c. menstabilkan kendaraan waktu
belok
d. meringankan kemudi waktu belok
2. Keausan karet-karet pada batang torsi stabilizer akan
mengakibatkan ....
a. perubahan laras imbang
roda depan
b. batang menjadi bengkok
c. kemudi menjadi berat
d. bunyi-bunyi yang aneh
pada kendaraan berjalan
3. Silinder bagian luar dari shock
absorber tipe telesopic digunakan untuk menampung
minyak dari silinder bagian dalam melalui ....
a. piston valve
waktu pegas memendek '
b. base
valve waktu pegas memendek
c.
piston valve waktu pegas memanjang ,
d. base valve waktu pegas memanjang
4. Sprung weight adalah ....
a. berat di atas pegas-pegas
b. berat yang dipegang roda-roda
c. berat akibat beban kendaraan
d. berat yang dipikul oleh pegas-pegas
5. Lengan
bagian atas dibuat lebih pendek dari lengan bagian bawah dimaksudkan agar ….
a. mudah
pemasangannya ,
b.
roda-roda depan mudah berputar
c. tumpuan roda-roda depan terhadap jalan tidak berubah.
d. dapat
menjaga besar sudut king pin.
6. Untuk membedakan main ball joint dan follower
ball joint dengan memperhatikan ….
a. letak
pegas
b.entuk upper
arm dan lower arm
c. kedudukan
knuckle kemudi
d. letak shock
absorber
7. Memeriksa
gerakan aksial ball joint harus dilakukan dengan ....
a. memegang roda bagian bawah dan
atas serta menggerakkan ke dalam
dan ke luar
b. menggerakkan roda ke atas dan ke
bawah dengan menggunakan pengungkit
c. menggerakkan lengan suspensi atas
ke atas ke bawah dengan menggunakan
pengungkit.
d. memegang dan menggerakkan roda bagian
atas.
8. Pemeriksaan
keadaan main ball joint dan follower ball joint pada suspensi yang pegasnya terpasang di atas upper arm seharusnya ....
a. jack stand dipasang di
bawah lower arm
b.
jack stand dipasang di bawah frame/rangka
c.
jack stand dipasang di bawah frame/rangka dan batang penopang dipasang antara
upper arm dan frame
d.
jack stand dipasang di bawah body kendaraan
9. Di bawah ini adalah persyaratan atau
ketentuan yang perlu diperhatikan
dalam penyetelan bearing hub roda depan kecuali ....
a. roda harus
dapat berputar bebas
b. pre load harus sesuai dengan
spesifikasi
c. cotter pin harus terpasang
dengan baik
d. mur penyetelan
harus dikeraskan dengan momen antara 80 s/d 100.Ibft
10. Penyetelan bearing hub roda poros depan dapat
dilakukan dengan jalan ....
a. cukup mengeraskan mur pengunci sesuai dengan spesifikasi yang dikehendaki oleh pabrik
b. mengeraskan mur sampai keras sekali dengan momen
tertentu dan luruskan lubang cotter pin
c. mengeraskan mur sampai keras dengan momen tertentu
sampai keras dan kemudian longgarkan sedikit-sedikit sampai roda bebas berputar
dan luruskan lubang cotter pin I
d. menambah atau mengurangi tebal washer ;
11. Pada waktu
memasang kembali hub roda poros depan dan setelah penyetelan dilakukan
sebaiknya ….
a. menggunakan cotter pin yang lama dan cover/tutup
jangan diisi grease
b. menggunakan cotter pin yang baru dan cover/tutup
jangan diisi grease
c. menggunakan cotter pin yang baru dan cover/tutup diisi
penuh dengan grease
d. menggunakan cotter pin yang lama dan cover/tutup penuh
diisi dengan grease
12. Shock absorber jenis single acting, bekerja ....
a. saat pegas spiral memendek
b. saat pegas spiral memanjang •
c. saat pegas spiral memanjang dan memendek
d. saat pegas spiral naik dan turun
13. Toe out waktu
belok, perbedaan sudut yang dibentuk oleh kedua roda depan waktu belok dimana sudut
....
a. roda sebelah dalam harus berputar
pada radius yang lebih kecil dibandingkan radius roda sebelah luar.
b. roda sebelah dalam harus berputar
pada radius yang sama dengan rodasebelah luar.
c. roda sebelah dalam harus berputar
pada radius yang lebih besar dibandingkan dengan radius rod asebelah luar.
c. kedua roda depan berputar pada
titik-titik pusatnya masing-masing.
14. Tie rod pada batang penghubung kemudi digunakan untuk
menyetel ....
a. toe in
b. toe
out sudut belok
c.
king pin inclination
d.
caster positif
15.
Sleeve pada tie rod pada kedua ujungnya mempunyai ulir ....
a. sama
b, ada yang sama, ada yang berlawanan
c. berlawanan
d. kebanyakan
berlawanan.
II. Berilah tanda silang pada huruf B, bila
pernyataan di bawah ini benar dan S bila pernyataan ini salah pada lembar
jawaban.
1. B - S. Shock absorber jenis single acting bekerja pada
saat kendaraan memantul.
2. B – S. Threaded bushing yang digunakan pada sistem
suspensi tidak perlu dilumasi.
3. B - S. Upper control arm dibuat lebih pendek dari pada
lower control arm agar titik kontak roda dan jalan tidak berubah.
4. B - S. Pemasangan jack stand/stan penyanggah pada
kendaraan harus
selalu pada lower control arm.
5. B - S. Sistem suspensi
dipasang pada kendaraan agar memungkinkan body kendaraan berjalan dengan gerakan naik turun
yang seminimum mungkin.
6. B - S. Integral frame adalah salah satu jenis frame
dimana antara body dan frame disatukan
dengan mur baut.
7. B - S. Pegas daun yang dipakai pada sistem
suspensi dilengkapi dengan leaf
rubber pad, berarti tidak perlu diberi pelumasan.
8. B - S. Spring shackle dipasang
pada suspensi untuk memungkinkan gerakan berayun bebas memanjang dan memendek
dari pegas daun.
9. B – S. Untuk
suspensi depan jenis wisbone maka pegas spiral bagian atas ditahan oleh upper
arm.
10. B – S. Kedua ujung dari pegas batang
torsi bebas bergerak dan menerima gerakan naik turun dari roda.
11. B
- S. Solid axle dengan pegas daun akan menimbulkan tipping effect pada saat jalan yang sudah rata.
12. B - S. Suspensi depan jenis
wisbone termasuk independent fromt suspension
13. B – S.
Suspensi belakang dengan pegas daun model swing axle termasuk solid suspension.
14. B - S. Torsion bar bekerj.a waktu belok dan jalan
lurus yang tidak
15. B - S. Upper arm dibuat lebih pendek dari pada lower arm pada
suspensi tipe wishbone bertujuan agar
selama roda berputar di jalan kontaknya terhadap jalan tidak berubah.
16. B -
S. Jenis suspensi yang menggunakan pegas spiral, dimana pegas
dipasang antara lower arm dan frame maka stan penyanggah
di pasang pada frame.
17. B - S. Pada suspensi yang menggunakan pegas spiral,
dimana pegas terletak antara frame dan upper arm, maka main ball joint dipasang
pada ujung lower arm.
18. B - S. Pada suspensi belakang yang menggunakan pegas
daun dan shackle dipasang pada bagian ujung depan pegas.
19. B – S. Follower ball joint bekerja lebih berat dari padamain
ball joint
20. B – S. Sprung weight adalah berat yang tidak dipikul
oleh pegas.
III.
Jodohkanlah antara pernyataan di atas dengan alternatif jawaban di bawah pada
soal ini!
Pernyataan:
1. Jenis pegas suspensi yang dibuat batang baja yang
cukup panjang pada kedua ujung berbentuk persegi.
2.
Untuk mengurangi spring oscillation.
3.
Menstabilkan kendaraan waktu belok
4. Suspensi
dengan pegas spiral bagian atas ditahan
oleh frame dan bagian bawah strut
5. Suspensi
dengan pegas spiral bagian atas ditahan oleh frame dan bagian bawah lower/upper
arm.
Alternatif jawaban:
A.
Independent suspesion
B. Shock
absorber
C. Wishbon
type
D. Mac
pherson strut
E. Torsion
bor spring
F. Batang
torsi stabilizer.
IV. Esai
1. Apakah fungsi sistem suspensi pada kendaraan ?
2. Ada berapa
kelompok besar pembagian suspensi yang Anda ketahui? Berikan contoh dori
masing-masing kelompok suspensi yang Anda sebutkan?
3. Jelaskan
bagaimana cara melepaskan pegas jenis koil suspensi wishbone dalam keadaan
terpasang dengan tekanan yang relatif besar ?
4. Sebutkan nama-nama komponen suspensi jenis wishbone
seperti pada gambar!
1

SELAMAT BEKERJA!!!
BAHAN AJAR
SISTEM SUSPENSI
Disusun Oleh :
Drs. Jawal Samosir
JURUSAN OTOMOTIF
PUSAT
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN
TEKNIKINDUSTRI
BANDUNG
SUSPENSI
SISTEM
1. fungsi
- meyakinkan ban kontak dengan ban
- menahan ban
- memisahkan kendaraan dan muatan
- memindahkan kemudi, pengereman saat bekerja
ke casis
- menahan
bunyi lateral pada saat gerakan membelok
- menahan bunyi pada saat pengereman pada
gerakan lurus
- menyediakan, mampu, memadai pada saat jalan atau tidak rata

2. Rigit bean axle
Pada suspensi tipe, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal. Axle
dihubungkan ke bodi dan frame melalui pegas (pegas daun atau koil). Suspensi
rigit banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus dan truk dan pada roda
belakang mobil penumpang. Hal ini dikarenakan kontruksinya lebih kuat dan
sederhana.
![]() |
3. Indipendent
Pada
suspensi ini, masing-masing pada roda kiri dan kanan bergerak bebas. Kedua roda
dapat bergarak secara bebas tanpa saling memengaruhi. Biasanya suspensi ini
digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truk kecil. Sekarang suspensi ini
digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang.

Suspensi depan celica
4.
Suspensi
model torsion bar
![]() |
Pegas batang torsi (torsion
bar spring) dibuat dari batang baja yang elastis terhadap puntiran.
5.
Suspensi moel daun
Pegas daun (leaf spring) dibuat dari bilah baja yang
bengkok dan lentur.

6. Front suspensi model
wishbond pegas koil
suspensi model bebas ini
banyak digunakan pada roda depan mobil penimpang dan truk kecil. Roda dipasang
pada body melalui ua lengan suspensi (upper dan lower arm).shock absorber dan
pegas koil dipasang diantara kedua arm tersebut diatas, steering knuckle dan
frame. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui bushing, dan
ujung lainnya pada stering knuckle melalui ball joint. Bagian atas shock
absorber diikat pada body atau frame, dan bagian bawahnya ke lower arm. Pegas
koil terletak diantara lower arm dan body atau frame.
7. suspensi model macpherson
suspensi ini banyak
digunakan pada roda depan mobil ukuran kecil dan
medium.
Komponen tipe ini adalah:
- ujung liwer arm dipasang pada suspensi member melalui
bushing
karet dan dapat bergerak naik turun.
- Strut bar berfungsi menahan gaya yangt bekerja pada roda pada
arah depan belakang. Salah satu ujungnya dipasang pada
lower arm
dan ujung lainnya diikat pada cross member melalui
bracket dan
karet bantalan.
- Stabilizer bar berfungsi mengurangi kemiringan kendaraan
ketika
membelok dan menambah kemampuan cengkram roda terhadap
jalan agar kendaraan stabil.
-
Pegas koil
dipasang pada rakitan strut, dan shock absorber ditempatkan di dalam rakitan
strut.

Suspensi depan Camry
8. suspenasi model pegas koil
pada tipe ini pegas koil
berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak
diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk menambah
kemapuan cengkram ban terhadap permukan jalan.

9.
Sprung weight
Sprung weight adalah beban di atas pegas

10.
Unsprung weight
Unsprung weight adalah beban di bawah
pegas

11. Independent
suspension
1. Pegas berfungsi untuk menyerap getaran dari roda dan jalan agar tidak
diteruskan ke body kendaraan secara langsung. Pegas
terdapat beberapa jenis
yaitu:

![]() |
2. Upper arm berfungsi untuk mengikat shockbreaker bagian atas ke chassis dan
menyangga steering knuckle.
3. Lower arm berfungsi untuk mengikat shock absorber bagian bawah dan sebagai tempat
berayunnya shock absorber.
4.
Lateral control rod berfungsi untuk menahan axle pada posisinya
terhadap beban dari samping.

![]() |

^^^^ j^^^ ^^^-i ^ ot^cto po^a.^ ^iciu.-i.i.
2-!LiY»ei rigm aLau solid steer [dead axie) bia
art baja tempa pejal bentuk
I. Pada. bagian tengahnya berfungsi nienahan beban be]
^dangkan, pada bagian
ujung-ujungnya ada yang berbentuk bulat atau oval, beri
i momen puntir karena gaya pengereman. Pada ujung-ujung im pula, knakel k^
?kan menggunakan king pin.
pegas daun poros depan
Gambar 70. Aksel rigid depan jenis I-Beam
rapa jenis pemasangan knakel^ kemudi terhadag^aksel^ di antaranya
adalah:
reverse eliot;
ujung I beam sederhaiTa^onstruEsinya dan mudah antuk pemasa
onen rem.
eliot; jenis ini pada ujung I beam dibuat kompleks
lemoine; jenis ini tidak memerlukan king pin, tetapi
tinggi aksel menjadi bertar
marmon; lemoinde terbalik
"daya kekuatannya berkurang".




.gas kail dengan a^Z ma^ C^^1^
^" A^vl^ (U^ J
ksel pada jenis mi terdiri dari aksel yang tidak dilengkapi komponen yang
1:
ksel jenis ini juga
disebut aksel mati (dead axle).
eban kendaraan dari bodi
dan rangka diteruskan ke aksel belakang melalui pe
ambar 74 menunjukkan
mobil dengan penggerak roda depan yang menggunak
gid belakang.
isolasi

kelengkapan poros T
bos lengan kontrol

Gambar 74, Suspensi aksel rigid belakang
dengan pegas koil
T vvUc v^ ^ I U^£ - f-^ i^J^ n-K A^^
iingsi dan cara kerja
lengan suspensi aksel rigid belakang
'Jingsi lengan suspensi aksel
rigid belakang
ksel rigid belakang dengan pegas koil menggunakan lengan-lengan suspen,
embantu pemegasan dan menahan beban oleh pegas koil. Lengan suspensi
tei
ngan kontrol atas (upper control arm) dan lengan kontrol baw ah (lower
contt
ada ujung-ujungnya terpasang pada rumah aksel, dan ujung-ujung yang
lain t<
ada rangka atau lantai. Lengan kontrol baw ah (dua buah) berfungsi
menjaga h
itara kedua ujung rumah aksel dengan rangka. Sedangkan, lengan kontrol a
iah) dipasang menyilang pada rumah aksel berfungsi mengontrol momen dari i
smasangan lengan kontrol, baik pada rumah aksel maupun pada rangka atau be
enggunakan bos karet (rubber bushing). Bos karet ini diperlukan
untuk menceg
in kontak langsung.
ada gambar 75 memperlihatkan cara kerja lengan-lengan suspensi aksel rigid
1
enggunakan pegas koil.
ara'kerja lengan suspensi aksel rigid belakang
Dimasa yang lalu pegas-pegas koil hanya digunakan pada
suspensi depan mobil-mobil penum-
ig tetapi pada akhir-akhir ini mulai dilengkapi pada
suspensi belakang dengan maksud untuk mem-
•oleh kenikmatan yang lebih baik pada waktu mobil
berjalan. Gamb. 6 memperlihatkan suatu con-
i pegas koil yang digunakan padasuspensi belakang.
< Arm (lengan)
Hoilow spring
Pegas batang tarsi (torsion bar spring).
'ada batang pegas torsi, digunakan batang pe-
baja yang elastik. Bila salah satu ujung pegas
ng diikatkan dengan keras dan pada ujung
lya dipasangkan arm, dan bila arm in? bergerak
tas dan
ke bawah, maka batang akan cende-menahan
gerakan-gerakan ini akan menghasil-
efek penyerapan yang sama dengan pegas-pe-
lodel daun dan koil.
?gas torsi bekerja dalam hal yang sama. Pegas
Gamb. 7 Batang pegas torsi
?1 ini amat sederhana konstruksinya dan juga
terlalu berat. Pegas ini banyak digunakan
mobil-mobil
kecil, umumnya pada suspensi
i.
Suspensi udara (air suspension).
da suspensi udara, bellow berisikan udara di-
gkan pada tempat dimana dipasangkan pe-
gas daun dan koil untuk menjamin berat
raan. Bekerjanya
pegas ini disebabkan terja-
kompresi elastik udara di dalam bellow-
/ dan ruang udara.
Pembuangan Udara
Dari tangki udara f
,————Leveling valve
. _____ (Katup
pemerata)
Air
supply L_ Auxiliary air(Ruang u
Air
supply |— chamber/pembanti
Bellows
(Penghembus)
embutan pegas dapat
diperoleh pada sus-
udara dan tambahan
pula kekuatan pegas
ih-ubah dengan adanya
beban dengan demi-
fek Jalannya
kendaraan tidak banyak ber-
intara kendaraan
dengan beban dan tanpa
Sebaliknya, sistim
suspensi memerlukan
pompa untuk menekan
udara secukupnya
i keiengkapan
tambahan lainnya terutama
kan pada bus-bus
dan kendaraan besar.
^^%%%^%
Gamb. 8 Suspensi
udara.
^egas beriubang (hoilow spring).
low spring adalah potongan karet yang di-
ida bagian atas poros controS arm, atau pada
atas rangka. Dengan demikian Hollow
kebanyakan digunakan sebagai pegas-pegas
ian untuk mencegah rangka bertumbukan
ia-roda mendapat kejutan-kejutan yang ber-
dan terjadinya defleksi yang meBebihi

§ Pembuangan Udara
§ Dari tangki udara f ,————Leveling valve
§ .
_____ (Katup pemerata)
§ Air supply L_ Auxiliary air(Ruang u
§ Air supply |— chamber/pembanti
§ Bellows
§ (Penghembus)


;^as koti dengan akselmatif^^^^^ V' ..
7
^sel pada jenis ini
terdiri dari aksel yang tidak dilengkapi komponen yang b
^sel jenis ini juga
disebut aksel mati (dead axle).
?ban kendaraan dari bodi
dan rangka diteruskan ke aksel belakang nielalui pe
ambar 74 menunjukkan
mobil dengan penggerak roda depan yang menggunak
^id belakang.
isolasi
A ^lU^U^tO'^.
bos lengan kontrol
Gambar 74. Suspensi aksel rigid belakang dengan pegas
koil
/" V^ V^^^ U^CJ^ - f-^^ A^-^
ungsi dan cara kerja lengan suspensi aksel rigid belakang
ungsi lengan suspensi aksel
rigid belakang
Jksel rigid belakang dengan pegas koil nienggunakan lengah-lengan
suspen
lernbantu pemegasan dan menahan beban oleh pegas koil. Lengan suspensi te:
mgan kontrol atas
(upper control arm) dan lengan kontrol baw ah (lower cent
*ada
ujung-ujungnya terpasang pada rumah aksel, dan ujung-ujung yang lain t
ada rangka atau
lantai. Lengan kontrol baw ah (dua buah) berfungsi nienjaga I:
ntara kedua ujung
rumah aksel dengan rangka. Sedangkan,
lengan kontrol i
uah) dipasang menyilang pada rumah aksel berfungsi
mengontrol momen dari
^emasangan lengan kontrol, baik pada rumah aksel
maupun pada rangka atau b'
lenggunakan bos karet (rubber bushing). Bos
karet ini diperlukan untuk mence^
.an kontak langsung.
^da gambar 75 memperlihatkan cara kerja lengan-lengan
suspensi aksel rigid
aenggunakan pegas koil.
^ara
kerja lengan suspense aksel rigid belakang
)-->^lr-.
e^f^i-^4- 1»-^-»^/"lo-v»<-»\irty^ t^qt*i ol 0 •r» T*r»rl
c»_T*r»rl o TnQrtfyalQrm Hptnt'.IIT'FlTI l^nTTlHlTlflpn IftnP"^

Gambar 7^. Kerja
lengan-lengan suspensipada aksel rigid belakang
ENSI
INDEPENDEN DEPAN
dan
prinsip dasar kontruksi suspensi independen
ispensi model
independen antara roda kanan dan km dipasangkan secara terpi
kedua roda dapat
bekerja sendiri-sendiri menerima kejutan dari kondisi jala]
roda didukung dan
dilayani oleh pegas koil, pegas batang torsi (torsion bar)^ p
bber spring) atau
pegas angin (air spring).
Elkjenis dan perbedaan kelengkapaan serta penempatah komponen sistem sus]:
en, di antaranya adalah sebagai berikut:
Wishbone menggunakan pegas koil, dipasangkan antara lengan kontrol bawah (I
-)l arm) dan rangka ^
Wishbone menggunakan pegas koil, dipasangkan antara lengan kontrol afas (t
3l arm) dan rangka :
Wishbone menggunakan pegas daun
\ Mac Pherson merupakan satu
kesatuan antara pegas koil dan peredam get
menghubungkan lengan kontrol
bawah dan rangka
>ensi Mac Pherson
1
\i Mac
Pherson menggunakan lengan kontrol bawah(lower controlarm) s^
i komponen. Lengan kontrol bawah dibedakan konstruksi dan pemasangannya,
lengan "melintang55 dan lengan " L".
; Gambar 74. Suspensi aksel rigid belakang dengan
pegas koil L--"^xY
s.
(J^^wHkjLcjZ-r^v^^ hk Aiy^_ --<V
3. Fungsi dan cara kerja lengan suspensi aksel rigid
belakang
(2)
Suspensi model bebas (independent suspension).
Suspensi model bebas, sesuai dengan nama-nya
adalah cara penyanggaan roda-roda kiri dan kanan secara bebas yang memungkinkan
tiap roda bekerja sendiri menerima kejutan-kejutan jalan. Kerjanya suspensi in!
sama halnya dengan lutut manusia, karena itu disebut juga suspensi kerja lutut.
Dibandingkan dengan suspensi model rigid, suspensi model bebas
memberikan kesenangan bagi penumpang dan kemampuan yang baik melekat pada
jalan.
Adanya kebaikan-kebaikan ini, sekalipun kendaraan komersil dan
truk-truk sudah mulai dilengkapi dengan suspensi depan model bebas (independent
front suspension).

I '
"
• '

|». Fungsi
lengan suspensi aksel rigid belakang
Aksel rigid belakang dengan pegas koil menggunakan lengan-lengan
suspensi untuk membantu pemegasan dan menahan beban oleh pegas koil. Lengan
suspensi terdiri dari lengan kontrol atas (upper control arm) dan lengan
kontrol bawah (lower control arm). Pada ujung-ujungnya terpasang pada
rumah aksel, dan ujung-ujung yang lain terpasang pada rangka atau lantai.
Lengan kontrol bawah (dua buah) berfungsi menjaga hubungan antara kedua ujung
rumah aksel dengan rangka. Sedangkan, lengan kontrol atas (dua buah) dipasang
menyilang pada rumah aksel berfungsi mengontrol momen dari samping. Pemasangan
lengan kontrol, baik pada rumah aksel maupun pada rangka atau bodi selalu
menggunakan bos karet (rubber bushing). Bos karet ini diperlukan untuk
mencegah bunyi dan kontak langsung.
Pada gambar 75 memperlihatkan cara kerja lengan-lengan suspensi aksel
rigid belakang menggunakan pegas koil.
Cara kerja lengan suspensi'aksel rigid belakang
Pada saat kendaraan berjalan,
roda-roda mengalami benturan kombinasi, lengan-lengan atas dan bawah akan
bekerja untuk mengurangi gerakan lengan-lengan yang terjadi pada. ujung
diferensial. Yaitu dengan cara mendorong perlahan-lahan rumah poros ke belakang
saat pegas koil tertekan atau mengadakan pemegasan.
Gambar 75. Kerja lengan-lengan suspensi pada aksel
rigid belakang
B. SUSPENSI INDEPENDEN
DEPAN
1. Jenis dan
prinsip dasar kontruksi suspensi independen
Sistem suspensi model independen antara roda kanan dan kiri dipasangkan
secara terpisah, sehingga kedua roda dapat bekerja sendiri-sendiri menerima
kejutan dari kondisi jalan.
Roda-roda didukung dan dilayani oleh pegas koil, pegas batang torsi (torsion
bar), pegas karet (rubber spring) atau pegas angin (air spring).
Banyak jenis dan perbedaan kelengkapaan serta penempatah komponen
sistem suspensi independen, di antaranya adalah sebagai berikut: a. Jenis Wishbone menggunakan pegas koil,
dipasangkan antara lengan kontrol bawah (lower
control arm) dan rangka b.
Jenis Wishbone menggunakan pegas koil, dipasangkan antara lengan kontrol
atas (upper
control arm) dan rangka
c. Jenis Wishbone menggunakan
pegas daun \ d. Jenis Mac Pherson
merupakan satu kesatuan antara',pegas koil dan peredam getaran,
yang menghubungkan lengan
kontrol bawah dan rangka
2. Suspensi Mac Pherson I
Suspensi Mac Pherson menggunakan
lengan kontrol bawah (lower control arm) sebagai dudukan komponen.
Lengan kontrol bawah dibedakan konstruksi dan pemasangannya, yaitu bentuk
lengan "melintang" dan lengan " L".
a. Suspensi Mac Pherson lengan "
melintang"
Suspensi Mac Pherson dengan
lengan melintang mempunyii kontrol bawah berbentuk "lurus". Lengan
melintang sebagai dudukan komponen, salah/ujungnya dipasangkan pada knakel kemudi
dengan sambungan peluru (ball joint) dan ujung yang lain dipasangkan
pada penguat bodi.
Lengan
melintang dan kelengkapannya berfungsi meneruskan beban kendaraan ke roda dan
mengontrol gerakan ke sisi (lateral). Lengan melintang bersama-sama batang penopang
(tension I strut bar), berfungsi mencegah perubahan jejak roda-roda
depan.
Gambar 76. Suspensi Mac Pherson dengan lengan
melintang Suspensi Mac Pherson Lengan "L"
Lengan melintang (control arm) adalah bentuk lengan kontrol bawah
berbentuk "L". Pada gambar 7*7 menunjukkan suspensi Mac Pherson
lengan bentuk "L", yang dipergunakan pada rnobil dengan motor (engine)
di depan dan penggerak roda di depan (front engine-front whell drive).
Lengan kontrol "L" mempunyai dua tempat pemasangan pada
rangka, masing-masing dipasangkan menggunakan bos karet, ke knakel kemudi
melalui sambungan peluru. Lengan kontrol dengan dua tempat pemasangan yang
terpisah, berfungsi untuk mencegah gerakan dari arah samping (lateral) dan
gerakan aksial roda-roda. Oleh karena itu suspensi Mac Pherson dengan lengan
"L" tidak memerlukan lagi batang penopang (strut bar).
55

1. Pamasang atas, 8. Peredam, getaran,
• •
. -^1
2. Dudukan pegas, 9. Knakel, i^l
3. Penahan benturan, 10. Rem cakram, ~^H
4. Batang piston 11. Hub, >!^l
5. Pegas koil
• 12. Lengan kontrol, ^^1
6. Penutup debu, 13. Tempat
penyambungan, '^H
7. Pemasang pegas, 14. Poros (drive)
Gambar 79. Suspensi Wishbone denganpegas
batang torsi
, . • ; i^l
•• ' ' . ' '
• I
3. S if at Suspensi Whisbone ' IB
'a. Suspensi Wishbone dengan pegas koil .|H Sifat-sifat suspensi Wishbone dengan pegas koil, di
antaranya adalah sebagai berikut: JH
1) Dengan desain yang kompak dari pegas koil,
sangat cocok digunakan untuk sistelfi^B suspensi depan . JH
2) Kedua ujung luar lengan kontrol atas dan
bawah yang dipasangkan pada knakel kemud^H menggunakan sambungan peluru,
memungkinkan lengan-lengan kontrol dapl^H bergerak ke atas dan ke bawah
mengikuti naik turunnya roda-roda lH
3) Knakel kemudi dan spindel
yang terpasang pada bagian ujung lengan-lengan konttl^H atas dan bawah dan
dipasangkan melalui sambungan peluru, memberikan kemungkini^^B knakel kemudi
dapat berputar dan diarahkan ^^H

Gambar 78. Suspensi Wishbone dengan pegas koil
1. Penahan benturan,
8. Bantalan dan pena lengan bawah,
2. Lengan kontrol
atas, 9. Rangka (sub frame),
3. Sambungan
peluru atas, 10. Pegas koil,
4. Knakel kemudi 11. Bantalan dan pena lengan
at^s,
5. Sambungan
peluru bawah, 12. Peredam getaran,
6. i Penopang, 13. Pemasaangan ke bodi.
7/ Batang penopang, •
/Lu^-s
b. Suspensi
Wishbone dengan pegas batang torsi
Sifat-sifat
suspensi Wishbone dengan pegas batang torsi, di antaranya adalah sebagai
berikut.
1) Pegas batang torsi (torsion bar) digunakan
pada kendaraan yang tidak menggunakan pegas koil atau pegas daun pada suspensi
depan.
2) Sistem suspensi batang torsi pada ujung
belakang dipasangkan pada rangka. Bagian ujung depannya, dipasangkan pada
lengan kontrol bawah. Kedua tempat pemasangan dibuat mati.
3) Pemegasan batang torsi bekerja secara
puntiran, karena batang torsi dibuat dari baja yang mempunyai sifat kenyal dan
elastis.

Suspensi
Wishbone denganpegas batang torsi
Stispensi Wishbone dengan
pegas daun
Sifat-sifat Wishbone dengan pegas daun, di antaranya
adalah sebagai berikut.
1) Pegas daun
terdiri darl beberapa lapis lempengan (daun/leaf) baja, berbentuk setengah elip
(kui-va).
2) Pegas
befbeiituk kurva, apabila pegas menerima beban/tekanan yang berubah-ubah,
bentiik kurva akan berubah meiidekati rata/lurus ,
3) Pegaa daun
akah terjadi gesekan, pada saat daun-daun memegas yang mengakibatkan timbuih$ra
gaya perlawanan terhadap pemegasan.
4) Pegas dengan jumlah daun lebih banyak, lebih
keras dapat menahan beban lebih besar, tetapi jalan kendaraan menjadi kasar.
Gambar 8L Lengan memanjang pada lerigan
kontrol bawah suspensi Wishbone

Sifat-slfat
suspensi independen
Suspenai independen dengan
lengan memanjaHg
Bifat-sifat
independen dengan lengan memanjang, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Lengan
ttienianjang digunakan untuk lengan konferol bawah
2) Kedua
sambtingan lengan-lengan atas dan bavsrah terhadap knakel kemudi menggunakah
Battibungan peluru
3) Pegas koil
diletakkan di atas lengan kontrol atas yang dibuat relatif lebih pehdek
4) Sambungan bola bagian atas karena
rneherima beban langsung kendaraan, disebut sambungan peltiru berbeban atau "load
carrying ball joint". Oleh kareha itu sanibuhgan peluru atas relatif
cepat aus.

6. Suspensi
independen dengan batang torsi melintang
Sifat-sifat suspensi independen dengan batang torsi melintang di
antaranya adalah sebagai berikut.
1) Batang torsi dipasangkan
melintang terhadap rangka kendaraan.
2) Ujung-ujung batang torsi
melintang dipasang menggunakan bos pada kedua ujung rangka depan.
3) Batang torsi sebagai pengganti pegas koil,
apabila terjadi kejutan pada rangka sebelah kiri atau kanan, akan memuntir dan
kembali seperti semula setelah tidak adanya kejutan.
Gambar 82.
Batang torsi melintangpada suspensi Wishbone
C. SUSPENSI INDEPENDEN BELAKANG
1. Sifat-sifat suspensi independen belakang
Sifat-sifat suspensi independen
belakang di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Pada kendaraan dengan penggerak roda depan,
tenaga motor tidak diteruskan ke roda
belakang. Oleh karena itu,
roda-roda belakang dapat dipasangkan dengan poros pendek
yang disebut spindel. Antara
spindel roda kanan ds(n roda kiri dipasangkan secara terpisah. b. Suspensi independen mempunyai lengan-lengan
kontrol yang bagian luarnya dipasangkan
pada knakel kemudi. Lengan-lengan
kontrol bagian dalam dipasangkan pada rangka
kendaraan. c. Lengan kontrol yang ada, memungkinkan setiap
roda belakang dapat bergerak naik dan
turun
(pemegasan) sendiri atau bebas. d.
Lengan kontrol berfungsi menahan beban dari samping yang terjadi pada
saat kendaraan
membelok
atau meluncur pada jalan miring. Juga pada saat terjadi pengereman yang tidak
seimbang.
2. Jenis suspensi independen belakang
Ada beberapa jenis suspensi independen belakang, di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Suspensi Mac Pherson
b. Suspensi aksel berayun (swing axle)
c. Kombinasi
Mac Pherson dan batang torsi (Torsion rear axle)
3. Sifat-sifat berbagai jenis suspensi
independen belakang
a.
Suspensi Mac Pherson
Sifat-sifat suspensi Mac
Pherson, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Suspensi terdiri dari peredam getaran dan
batang penopang (strut bar), lengan lateral (dua buah) dan lengan jejak
(trailing arm) satu buah
2) Ujung bawah batang penopang dipasangkan pada
knakel kemudi yang bersama-sama spindel berfungsi niemutarkan roda-roda
3) Lengan-lengan lateral antara ujung bawah
knakel dan rangka menyilang belakang, berfungsi mengontrol lengan-lengan untuk
mencegah perubahan jejak roda
4) Lengan jejak dipasangkan antara bagian bawah
knakel dan rangka, berfungsi mencegah gerakan aksial roda-roda
5) Pemasangan pada ujung-ujung lengan
menggunakan bos karet untuk memungkinkan gerakan-ger akan.

Gambar 83.
Suspensi Mac Pherson untuk bagian belakang kendaraan
Suspensi
aksel berayun
Sifat-sifat suspensi aksel berayun,
di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Aksel berayun dengan suspensi
Mac Pherson, kedua aksel roda dibuat terpisah dan menyebabkan aksel-aksel
berayun. Tempat pertemuan kedua bagian aksel bekerja sebagai tumpuan
2) Ujung bawah batang penopang Mac Pherson
berada pada lengan-lengan atas dan bawah serta lengan jejak, dipasangkan pada
bagian rangka menggunakan baut dan bos karet
3) Aksel berayun dengan penggerak roda belakang,
dirancang dapat menerima dorongan depan dari roda-roda sebaik menerima goncangan
yang lain dari keadaan jalan
4) Diferensial ditempatkan pada bagian rangka
menyilang, dipasangkan terhadap bagian rangka bodi kendaraan. Berat bodi
kendaraan dan komponer. yang lain, ditopang oleh pegas suspensi (sprung
weight}
Gambar 84.
Aksel berayun untuk bagian belakang kendaraan
c. Suspensi kombinasi Mac Pherson dan batang
torsi
Sifat-sifat suspensi Mac Pherson
dan batang torsi, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Suspensi ini termasuk jenis aksel semi rigid,
yang mengandalkan aksel bersama batang torsi bekerja secara aktif sebagai
suspensi.
2) Aksel rigid mempunyai bentuk U, dengan batang
torsi dipasangkan di dalamnya; yang kedua ujungnya disambungkan dengan las.
Aksel dan batang torsi akan bekerja secara puntiran pada saat terjadi gerakan.
3) Gerakan puntiran dari ujung lengan-lengan
suspensi diteruskan ke dalam gerakan puntiran aksel belakang. Puntiran ini menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan puntiran
lengan-lengan suspensi.
4) Pegas koil Mac Pherson berfungsi menyempurnakan
momen pada suspensi agar dapat mengurangi roling bodi, dan untuk menghasilkan
pengemudian yang stabil.

Post a Comment